DBPRAKTISNEWS - Pemerintah Arab Saudi terus mematangkan upaya persiapan menyambut musim haji tahun 1445H/2024 M yang akan dimulai kurang dari 4 bulan lagi. Salah satu yang menjadi fokus dari pemerintah adalah terkait akomodasi pemondokaan untuk jemaah haji selama di Makkah. Apalagi diperkirakaan jemaah haji tahun ini akan mencapai 2 juta orang.
Osama Zaytuni, juru bicara Walikota Mekah, mengatakan pemerintah kota berencana untuk memberi izin pada 4.000 bangunan yang terdiri dari hampir 500.000 kamar yang dapat menampung sekitar 2 juta jamaah haji.
“Kami mengharapkan peningkatan jumlah (jamaah) tahun ini dibandingkan tahun lalu,” katanya kepada TV berita Saudi Al Ekhbariya dikutip dari gulfnews pada Senin (29/01).
Sekitar 1,8 juta jamaah menghadiri musim haji tahun lalu, yang menandai kembalinya jumlah jamaah ke tingkat sebelum epidemi, menurut angka resmi.
Menurut Zaytuni, sejauh ini 1.000 bangunan telah diberi izin untuk menampung jamaah haji di Mekah, yang dikenal sebagai Ibu Kota Suci.
“Pendaftaran sedang meningkat. Masih ada ruang untuk mendapatkan izin hingga akhir Rajab,” tambahnya. Bulan Rajab menurut kalender Islam saat ini diperkirakan akan berakhir pada 10 Februari.
Strategi baru
Arab Saudi telah memulai persiapan awal untuk ibadah haji tahun ini yang dijadwalkan pada bulan Juni berdasarkan strategi baru, dan meluncurkan operasi terkait pada awal bulan ini.
Pemerintah Saudi telah menetapkan aturan untuk ibadah haji mendatang.
Berdasarkan aturan ini, tidak ada lagi tempat khusus yang diberikan untuk negara-negara di tempat suci pada musim haji tahun ini. Sebaliknya, tempat untuk negara yang berbeda akan ditentukan tergantung pada penyelesaian kontrak.
“Negara yang menandatangani kontrak lebih awal akan diberi prioritas untuk mengambil tempat yang sesuai di tempat-tempat suci,” kata Menteri Haji Saudi Tawfiq Al Rabiah.
Mekanisme baru ini bertujuan untuk memfasilitasi persiapan haji, yang merupakan kewajiban Islam.
Sumber : Himpuh